Hidup adalah lautan pilihan. Entah disadari atau tidak, setiap detik yang kita lalui terkoneksi dengan pilihan yang kita buat sebelumnya. Kita memilih, mulai dari hal yang remeh-temeh hingga hal krusial yang memengaruhi hidup kita. Pilihan hidup bukan hal yang tak mengandung timbal balik. Layaknya peribahasa “apa yang kau tanam, itulah yang kau tuai”, pilihan selalu membawa konsekuensi tergantung seberapa ‘besar’ pilihan yang kita buat. Jika pilihan itu sebesar kerikil, maka risiko yang ditanggung juga hanya sebesar kerikil. Pun, ketika kita mengambil pilihan sebesar gunung, akan ada risiko sebesar gunung yang menanti.
Setiap dari kita seringkali dibuat pusing tujuh keliling ketika menentukan pilihan. Apalagi untuk perempuan yang biasanya memang sangat perhitungan, memperhitungkan berbagai macam aspek dan hal-hal lainnya. Menentukan pilihan serasa memilih jawaban pada soal ujian. Bisa jadi uji coba, bisa jadi asal silang, bisa jadi pula akhirnya tak memilih. Mengapa demikian?
Sekali lagi risiko adalah momok yang paling mengganggu. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, when we make decision we deal with the consequence. Konsekuensi dari pilihan kita inilah yang kadang membuat kita merasa takut, bingung, dan galau segalau-galaunya manusia. Yups, alam bawah sadar kita seringkali mengkhianati diri sendiri dengan memberikan sugesti tak berakal.
Misalnya, kita dihadapkan pada dua pilihan, A dan B. Pilihan A tergolong standar dan jika kita memilih pilihan ini, tidak akan berpengaruh secara signifikan kemudian hari. Lalu ada pilihan B, di mana pilihan ini mampu memberikan hasil lebih dari pilihan A di masa depan, namun risiko yang mengikutinya tergolong besar. Pilihan mana yang akan Anda ambil?
Jika kita tergolong orang yang menghindari risiko, maka pilihan A akan kita ambil. Tetapi, bukankah menjadi standar tidaklah menyenangkan? Menjadi sesuatu yang standar dan wajar tidak akan membuat hidup kita beranjak alias stagnan. Aduh, tapi pilihan yang satu terlalu beresiko. Gimana ya?
Hmm… then take that risk! Jika pilihan B mampu membawa kita pada kehidupan yang lebih baik, kenapa tidak? Seringkali kita terlalu mempertimbangkan banyak hal, sehingga sebuah pilihan akan terasa sangat mengerikan. Bukan karena kita tak yakin, tapi lantaran kita terlalu tenggelam pada ketakutan-ketakutan yang (sebenarnya) kita ciptakan sendiri. Padahal, realitanya bisa jadi tak semengerikan yang kita bayangkan. Jadi yang dibutuhkan hanyalah keberanian, karena masa depan kita akan berpulang pada keberanian kita mengambil risiko.
Nah, masih bingung pilih yang mana? Yuk, perempuan Indonesia, yakinkan diri kita pada pilihan kita, mantapkan hati, dan jangan mau jadi yang “standar”. Sudah saatnya bagi kita untuk berani memilih dan #BeraniLebih, karena kita, perempuan yang bernilai lebih…
Facebook: Jariyah
Twitter : @sky_avis
0 comment:
Posting Komentar