Great People Trainee Program (GPTP) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

by 11.56 6 comment

credit pict to: google


Hello guys,

Kali ini aku bakal share tentang pengalaman aku ikut seleksi rekrutmen si merah lewat program Great People Trainee Program (GPTP) di jalur akademik. Well, PT Telekomunikasi Indonesia biasanya ngadain rekrutmen GPTP lewat jalur akademik sama prestasi. Kalau akademik, nanti beneran sesuai jurusan gitu. Nah, kalau jalur prestasi, biasanya rekrutmen ini buat mereka-mereka yang berprestasi di bidang olahraga, musik, atau budaya (Duta, Puteri, de el el you name it). Since sharing is caring, dan pengalaman aku kemarin yang sangat-sangat susah buat nyari referensi tentang proses rekrutmen ini, akhirnya hari ini aku mutusin buat kasih kalian gambaran tentang rekrutmen GPTP ini. Here we go!

Untuk proses rekrutmen si merah, semuanya menggunakan teknologi, sesuai lah sama visi nya yang ingin menjadi “The King of Digital in the Region”. Tahap pertama, yaitu seleksi administrasi. Aku daftar bulan November 2017. Nanti, pendaftar diminta buat ngisi data-data di laman rekrutmen Telkom. Data-data nya umum sih, ada data diri, prestasi, keluarga, sama jawab pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi mendaftar, pendidikan dan karir. Ohiya, jangan lupa buat nyiapin foto close up, foto formal, scan akta, sama scan sertifikat tes Bahasa Inggris. Saran aku, make sure kalau kamu sudah melengkapi persyaratan atau requirement yang dicantumin Telkom buat proses rekrutmen ini. Misalnya, TOEFL minimal 450, so kita harus punya skor TOEFL minimal 450. Menurut aku, untuk tahap ini, berkas yang masuk ke Telkom akan terseleksi otomatis sesuai dengan persyaratan yang udah mereka tetapkan di awal.

Setelah tahapan seleksi administrasi, selanjutnya adalah Tahap I rekrutmen yang terdiri dari TPA, Bahasa Inggris, sama tes bidang sesuai jurusan. Ada 5.800 lebih peserta yang lolos tahap administrasi di batch yang aku ikutin ini. Kaget banget, gila sebanyak ini yah yang mau berkarir di si merah (wkwk). Padahal aku ikut Gelombang II, kalau ditambah sama Gelombang I, seberapa banyaak coba? Hmm, abis itu aku nyadar banget kalau aku nggak boleh main-main ngikutin seleksi Telkom ini. Kompetitif banget!

Oke, as I was saying earlier kalau seluruh rekrutmen Telkom sudah computerized and digitalized, proses pengerjaan soal pun via internet. Waktu itu aku dapet jadwal selama 3 hari. Hari pertama untuk data confirmation. Di tahap ini aku diminta buat konfirmasi nama sama no peserta. Abis itu kayak trial soal, tapi soalnya lebih ke pengetahuan umum kok. Ohiya, ada satu aturan yang bikin kita harus bener bener waspada. Peserta diminta untuk menggunakan PC/laptop dan koneksi internet yang sama saat data confirmation dan pengerjaan soal-soal. So, make sure PC/laptop dalam keadaan sehat walafiat dan jaringan internet kalian bisa diajak lari biar nggak hang!

Selanjutnya, hari kedua aku diminta mengerjakan TPA, and to be honest it was not easy yet not that difficult. Wkwkwk, bingung? Aku jugaaakkk. Hahaha, intinya ada saatnya aku sampai pengin nangis karena waktunya udah mepet tapi kok jawabannya belum nemu, gemes-gemes gimana gitu. Aku lupa ada berapa tahapan untuk TPA nya, tapi seinget aku ada persamaan kata, numerical, analisis, sama bangun. Tiap sesi ada waktunya sendiri-sendiri, jadi kalau waktunya udah abis tapi semua soal belum dikerjain, secara otomatis laman soal bakal tertutup dan jawaban kalian akan tersimpan dengan sendirinya.

Setelah berpusing-pusing ria dengan TPA, hari berikutnya adalah sesi Bahasa Inggris dan tes bidang. Waktu itu aku lebih fokus belajar buat tes bidang. Why? Karena aku sadar udah banyak mata kuliah yang dilupakan sama otak karena udah setahun lebih nggak belajar (semester 7 KKN PKL, semester 8 skripsi). Aku fokuskan ke AKM sama AKL (nebak aja sih ini, soalnya kedua makul itu emang intinya akuntansi). Saat sesi bahasa Inggris, aku bisa lah santai, alhamdulillah bisa ngerjain dengan baik. Tipe soalnya lebih ke Bahasa Inggris business untuk sesi soal teks rumpang, aku lupa deh ada error recognition atau nggak (hehe, kalian belajar ajaa). Yang paling susah dari soal Bahasa Inggris adalah sesi reading bagian milih True, False, or Not Given. Duh bok, soal macam begini kan bacaannya berbanyak paragraf, harus jeli juga. Tapi buat kalian yang udah sering baca-baca artikel, bakalan nggak kagok sih di sesi ini. Hmm, aku menyarankan kalian untuk membaca teks secara skimming dan fokus ke pertanyaan (daripada baca seksama tiap paragraf dan makan waktu banyak, ada batas waktu pengerjaan juga di sesi ini). Kalau dipikir, soal Bahasa Inggris di sesi ini lumayan lah kayak soal di IELTS.

Hari ketiga siang, aku ngerjain soal akuntansi. Kesan? Mmm, lumayan, lumayan mupeng maksudnya wkwkwk. Soalnya full english dari soal nomor pertama sampai terakhir. Ada soal tentang akuntansi dasar (persediaan) sampai tentang laporan konsolidasi (tebakan ku buat belajar AKM AKL benar, alhamdulillah). Tapi soalnya nggak ribet-ribet amat sih, maksud aku kita nggak harus ngitung yang njelimet gitu. Bisa lah diawang-awang. Tapi aku saranin kalian buat nyiapin kertas, pensil plus kalkulator. Waktu pengerjaan ada 45 menit dan jumlah soal ada 30 (kalau nggak salah).

Setelah semua tahap terlewati, hampir tiga minggu kemudian aku dapet notifikasi email tentang hasil seleksi GPTP. Daannn, alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk bersaing di Tahap II (yeeeyyyyyy!). Di tahap II ini aku diminta buat nyiapin essay tentang the most complex problem in Indonesia, how to overcome the issue by Telkom, and what is our contribution through Telkom regarding the issue. Hmm, panjang wkwk, tapi essay nya nggak boleh lebih dari 1.000 karakter. Tentu, essay ini ditulis dalam Bahasa Inggris. Referensi juga harus diperhatikan karena Telkom meminta data yang akurat untuk membangun essay kita, plus sitasi dari artikel atau buku.

Selain diminta menulis essay, aku juga diharuskan meminta reference letter. Format reference letter udah disediakan sama Telkom, kita tinggal kasih ke pihak yang mau diminta kerjasamanya buat bikin surat referensi ini. Aku buat banyak surat referensi, tapi yang akhirnya aku kirimkan cuma 2. Why? Ada yang bilang reference letter itu jangan banyak-banyak, tapi yang kuat (baik isinya maupun pihak yang buat). Sebenernya, dulu aku udah sempet janjian ke Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, sayang sekali karena waktu beliau yang super duper sibuk, akhirnya aku harus merelakan diri karena gagal dapet reference letter dari beliau. Akhirnya, reference letter ku ditulis oleh dosen pembimbing organisasi ku dulu dan Sekretaris Jurusan Akuntansi di kampus.

Selanjutnya, di tahap II juga ada online interview. Ini nih yang bikin aku amaze, mutakhir sekalee (maklum baru pertama!). Waktu itu, aku udah bingung banget tentang materi online interview ini. Aku sampe baca forum di kaskus, baca blog-blog teman-teman yang udah pernah ikut GPTP ini. Dan kesimpulannya adalah, saat online interview nanti aku cuma bakalan ditanya seputar CV dan kehidupan kampus. Sedikit pula ditanyakan tentang mata kuliah. Setelah lega dengan kesimpulan ini, akhirnya aku menyiapkan seadanya aja. Ya santai aja, kan cuma seputar CV. Bisa lah, yang penting nanti talk active aja. And guess what? Oh my God, aku kompre! Aku nggak nyangka banget ternyata aku sama sekali nggak ditanyain tentang kehidupan aku melainkan full ditanyain tentang akuntansi. Setelah ber hai-halo ria di awal, aku langsung ditanyain “Menurut kamu, akuntansi itu apa sih? Tahapan akuntansi itu apa aja?” Okelah, masih gampang. Tapi waktu udah di tahap “Kamu tahu tentang IFRS 15?”, aku keki banget. Duh, kenapa aku nggak belajar. Alhasil, aku gagal di 3 pertanyaan tentang IFRS, economic value added (aku lupa cara ngitungnya gimana), sama revenue recognition untuk agent-principal relationship. Selesai online interview ini, aku bener-bener hopeless. Menyalahkan diri sendiri karena nggak belajar dari awal (aku cuma baca-baca annual report Telkom sama AKL). Well, nasi sudah menjadi bubur. Lemes-lemes gemes deh abis interview wkwk...

So, kalian udah bisa nebak lah yah ending rekrutmen ini gimana? Haha, yes, sebulan kemudian aku dapet notifikasi hasil rekrutmen dan pas aku buka,  I was failed. Jujur, aku nggak kecewa-kecewa banget sih karena udah bisa menduga kalau aku nggak lolos tahap ini. Salah aku juga karena nggak belajar dengan baik, tapi mungkin emang Alloh nggak ngijinin aku berkarir di Telkom kali ya. Tapi ada hikmah kok dari seleksi GPTP Telkom ini buat aku. Apaan? Hmm, aku jadi jauh lebih rajin buat buka lembaran masa lalu, maksud aku, buka catatan akuntansi ku yang dulu, baca-baca lagi belajar lagi, hmmm...

Begitulah tahapan rekrutmen GPTP Telkom yang udah aku ikuti, tahap selanjutnya seandainya aku lolos adalah tahap terakhir yang terdiri dari diskusi panel, business game model, TPA, sama medical check up. Untuk kawan-kawan yang semangat mengejar karir di si merah ini, semangat terus dan jangan lupa buat belajar!

skyavis.blogspot.com

Author

An ordinary person with abundance dreams, very keen on books, movies, and musics.

6 komentar:

  1. untuk data confirmationnya itu meliputi apa ya ? selain konfirmasi ulang data, atau mungkin ada yang lain ? semacam pertanyaan atau apa gitu ?..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertanyaan nya lebih ke pengetahuan umum sih, aku inget banget ada pertanyaan tentang gambar bendera negara india haha

      Hapus
  2. Kenapa soalnya sekarang kayak bukan untuk fresh graduate. Lebih untuk yang udah experience kelihatan dari soalnya
    Seperti problematika sehari hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm, engga paham juga mas imam, kalau tahun lalu lebih teoritis banget sih, tapi dikaitkan sama problem di telkom juga..

      Hapus
  3. Selamat malam kak. Terima kasih banyak infonya sangat bermanfaat kak^^ oh iya kak, kalau berkenan boleh minta contoh essaynya kak? Untuk referensi tesnya kak. Ini email saya kak auliaannisa31@gmail.com

    Terima kasih banyak :))

    BalasHapus