NEVER ENDING STORY CHAPTER 2: DREAM TEAM WENT TO JAPAN

by 21.51 0 comment

Wahyu, Jariyah, Fahmi
-Dream Team-


Mimpi adalah kunci.. untuk kita menaklukkan dunia..
Berlarilah.. tanpa lelah, sampai engkau meraihnya.. (Nidji –Laskar Pelangi)

Ada yang berkata bahwa mimpi hanya sebuah ilusi yang pada akhirnya menyiksa diri. Maka bermimpilah sewajar nya, agar nanti tak terlalu terpuruk dengan realita yang ada. Namun, Bung Karno pernah berkata “bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”. Dan kami, tiga pemuda biasa, memilih untuk membangun mimpi-mimpi kami..

Awalnya, hanya sebuah khayalan belaka untuk menginjakkan kaki di Negeri Sakura, sebuah negara yang kami kenal sejak kecil melalui animasi lucu Doraemon, Sinchan, Chibi Maruko, Naruto, dan sebagainya. Namun, justru berawal dari gurauan dan mimpi lah, asa kami berujung realita. Siapa yang menyangka bahwa kami mampu mengelilingi sebagian wilayah Jepang dalam waktu 8 hari dengan GRATIS? Siapa pula yang menyangka bahwa kami berkesempatan untuk mempelajari perekonomian, industry, teknologi, dan budaya Jepang langsung di Negeri Sakura itu?

Adalah sebuah program bertajuk JENESYS (Japan East-Asia Network of Exchange for Youths and Students) dari Kementerian Luar Negeri Jepang yang memberikan kesempatan langka kepada kami, The Dream Team, untuk menginjakkan kaki di negeri Sakura. Program JENESYS merupakan program pertukaran government to government yang bertujuan untuk memberikan pemahaman global mengenai Jepang kepada dunia.

Kebahagiaan yang luar biasa merajai hati kami saat kami diumumkan sebagai peserta program JENESYS ini. Saat itu, ada banyak halangan dan rintangan yang mewarnai perjuangan kami pada saat registrasi. Saya sendiri sedang menjalankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di mana desa tempat saya mengabdi sangat sulit menerima sinyal service provider. Sementara dua orang rekan saya, Wahyu Nursiswo dan Tubagus Fahmi merupakan aktivis kampus yang super sibuk. Maka, menjadi sesuatu yang luar biasa ketika kami terpilih mengingat betapa singkatnya waktu kami untuk menyiapkan kelengkapan berkas demi mendaftar program ini. Bagaimana tidak? Kami mendapatkan pemberitahuan program di hari terakhir pendaftaran, dan beruntung sekali saat itu saya sedang berada di kos (karena hari itu ada jadwal asistensi, saya izin KKN). Di tengah-tengah asistensi, kami mempersiapkan kelengkapan berkas. Berusaha menyusun yang terbaik meski waktu yang tersedia membuat kami sedikit panik. Namun, mungkin kerja keras kami dan rapalan doa yang kami amin-aminkan terdengar oleh Tuhan.

Saat mendapatkan email pemberitahuan, kami masih sulit percaya bahwa kami akan ke Jepang. Semua serba tiba-tiba dan kami bahkan tidak pernah menyangka. Hingga saat keberangkatan pun, kami masih merasa bahwa seperti sedang bermimpi. Bahkan sekarang, saya sering kaget dengan fakta bahwa “I’ve been in Japan for 8 days”. What an unforgettable story!

8 hari di Jepang terasa sangat singkat, karena bahkan tiap detik yang kami lalui terasa begitu cepat. Ada banyak hal yang kami pelajari, mulai dari kebudayaan, ekonomi, hingga politik. Bertemu orang-orang penting hingga merasakan sendiri bagaimana kental nya budaya Jepang di tengah masyarakat nya secara langsung menjadi pengalaman tersendiri. Delapan hari yang luar biasa, delapan hari yang tak kan pernah terlupa.

Perjalanan ini merupakan mimpi kami yang bahkan tak berani kami jajaki. Namun, dengan kehendak Tuhan, maka mimpi kami ini berubah menjadi pengalaman yang tak tergantikan. Dari perjalanan ini, ada banyak kisah baru yang tertulis di catatan kehidupan kami, dan saya sendiri ingin sekali berbagi. Oleh karena itu, selanjutnya saya akan memposting segala yang saya alami di Jepang, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kami ke tanah air. Masih ingatkan dengan tulisan saya yang bertajuk Never Ending Story? Catatan ini adalah chapter ke dua dari kisah saya. Selamat membaca, semoga dreamer di luar sana menemukan secercah inspirasi untuk terus memperjuangkan mimpi.

Salam

Dream Team
J

skyavis.blogspot.com

Author

An ordinary person with abundance dreams, very keen on books, movies, and musics.

0 comment:

Posting Komentar